Salah satu startup logistik on-demand tanah air, Kargo, pada tanggal 30 Juni 2016 mengumumkan kalau mereka telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dalam jumlah yang tidak disebutkan. Pendanaan tersebut berasal dari East Ventures1 dan seorang angel investor bernama Diono Nurjadin. Diono merupakan anggota aktif dari Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) sekaligus CEO dari perusahaan pendukung bisnis penerbangan, Cardig Aero Services.
Kargo sendiri merupakan startup logistik yang mulai beroperasi sejak bulan November 2015. Dengan layanan Kargo, kamu bisa mencari truk-truk perusahaan logistik yang kosong muatannya, dan meminta mereka untuk mengantarkan barang kamu ke kota lain. Dengan begitu, proses pengiriman barang bisa menjadi lebih murah dan efisien.
“Dengan layanan kami, pengguna bisa melakukan pemesanan, pelacakan pengiriman, pengurusan asuransi, hingga melakukan pembayaran,” ujar Yodi Aditya, CEO Kargo dalam press release yang diterima Tech in Asia.
Dengan pendanaan ini, Kargo berniat untuk mengembangkan produk mereka dari sisi teknologi, serta memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan logistik.
Berbeda dengan layanan logistik lain seperti GO-BOX dan Deliveree, Kargo fokus untuk membantu para pemilik UKM yang ingin mengirim paket berukuran besar ke luar kota. Barang-barang yang bisa dikirimkan lewat Kargo antara lain motor, mobil, furnitur, hingga mesin-mesin pabrik. Saat ini, telah ada 40 perusahaan logistik yang bekerja sama dengan layanan Kargo.
Menurut Willson Cuaca, Managing Partner dari East Ventures, logistik adalah salah satu kunci sukses untuk aktivitas perdagangan di Indonesia. “Dan kami percaya kalau teknologi Kargo bisa mengembangkan daya saing Indonesia di pasar domestik dan internasional,” ujar Willson.
Senada dengan Willson, Diono Nurjadin juga meyakini kalau layanan Kargo bisa meningkatkan daya saing dari para penyedia jasa logistik. “Kargo memainkan peran penting dalam pasar logistik di Indonesia,” jelas Diono.
Dalma menjalankan bisnisnya, Kargo saat ini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan logistik konvensional. Namun Yodi yakin kalau teknologi yang dimiliki Kargo bisa membuat mereka bersaing di pasar logistik Indonesia yang saat ini bernilai sekitar US$163,4 miliar (sekitar Rp1.252 triliun).
Sumber : teechinasia.com
Gambar : techinasia.com
Leave a Comment