Sheryl Sandberg adalah kepala staf Treasury Secretary Amerika Serikat sebelum pindah ke sebuah perusahaan muda bernama Google dan tujuh tahun kemudian, ke Facebook. Ia menjabat sebagai COO jejaring sosial tersebut selama hampir sepuluh tahun.
Sandberg memiliki berbagai wawasan dan perspektif menarik mengenai karir. Ia mengutip rekannya Lori Goler, “Karier itu seperti jungle gym (area senam ketangkasan), bukan tangga yang linear”
Hal lain yang ia beritahu kepada saya adalah kamu harus memprioritaskan belajar, dan tidak apa untuk memiliki sedikit rasa takut. Faktanya, salah satu kutipan favorit Goler adalah: “Apa yang akan kamu lakukan jika kamu tidak takut?”
Berikut percakapan kami.
Apakah lompatan paling penting dalam hidup Kamu?
Sepertinya dari sektor pemerintah ke Silicon Valley. Saya mulai bekerja untuk pemerintah pada tahun 1996 di masa jabatan kedua Presiden Bill Clinton dalam sebuah posisi yang ditunjuk secara politik. Ini berarti setelah ketika presiden selanjutnya terpilih, saya akan digantikan oleh orang lain. Karena itu, pada tahun 2001 saya butuh pekerjaan baru.
Saya tidak pernah berpikir akan bekerja di sektor swasta. Tadinya saya berpikir akan bekerja di dunia non-profit atau di pemerintahan. Tapi saya sempat bekerja di Departemen Keuangan Amerika Serikat selagi industri teknologi meledak dengan kehadiran Yahoo, AOL, dan internet. Jadi, saya memutuskan untuk melompat dan merubah ekspektasi saya.
Tetapi, ketika saya pindah ke sini industri teknologi justru sedang krisis. Hewlett-Packard baru memutuskan hubungan kerja dengan ribuan orang. Tidak ada pekerjaan yang tersedia. Butuh waktu sekitar sepuluh bulan dari waktu saya pindah hingga mulai bekerja di Google. Ada masa-masa di mana saya merasa lega, dan tak jarang merasa was-was. Tetapi, juga banyak penolakan serta perasaan cemas semacam, “Apakah saya bisa mendapatkan pekerjaan di industri ini?”
Yang pasti saya ditolak berkali-kali pada saat itu, tetapi setelahnya saya mendapat beberapa tawaran pekerjaan. Satu di Google dan satu di perusahaan lain. Di perusahaan lain ini, jenis pekerjaannya sangat spesifik; saya akan memiliki tim untuk dikelola dan tujuan untuk dicapai.
Sementara Google menawarkan pekerjaan sebagai general manager unit bisnis, meskipun saat itu belum ada unit bisnis. Mereka terus-menerus berkata akan segera membuat unit tersebut, tapi mereka belum tahu kapan. Rasanya masih mengambang sekali.
Saya bilang ke Eric Schmidt (kepala eksekutif Google pada saat itu), “Pekerjaan ini tidak masuk akal. Google tidak memenuhi satu pun kriteria saya.” Tetapi, saya lebih menyukai Google dibandingkan perusahaan yang satu lagi.
Dia membalas, “Jika kamu ditawarkan kursi di sebuah roket, kamu pasti takkan bertanya dulu kursinya seperti apa. Kamu akan tetap naik.”
Sekarang saya suka bilang ke orang-orang bahwa kesempatan biasanya terletak di “area abu-abu”. Jika segalanya sudah mendapat kejelasan di perusahaan yang kamu tuju, mungkin mereka tidak begitu membutuhkan kamu. Terkadang, menerima pekerjaan atau proyek, dan masuk ke ranah yang belum jelas bentukannya, di mana kamu yang harus menyediakan strukturnya, di mana kamu tidak hanya menjawab pertanyaan tetapi juga bertanya – di situ lah kesempatan sesungguhnya berada.
Facebook mempromosikan perpindahan divisi internal dengan sangat menarik. Seberapa penting hal tersebut?
Penting sekali. Kutipan favorit saya mengenai hal ini adalah dari Lori Goler, pimpinan HR di Facebook, yang berkata, “Karir itu bukan seperti tangga. Karir itu seperti jungle gym (area senam ketangkasan).”
Dulu, karier itu ibarat tangga yang lurus ke atas. Tetapi, sekarang kamu bisa bergerak ke samping, ke belakang, atau ke bawah.
Salah satu momen paling penting penyebab seseorang tidak berani melompat adalah ketika mereka perlu berpindah industri atau jobdesc. Mereka takut harus ‘mundur.’ Katakanlah kamu pengacara berumur 35 tahun yang telah berada di tingkat tertentu, tetapi kamu ingin pindah ke bidang pemasaran. Karena kamu belum berpengalaman di pemasaran, tidak ada yang akan mempekerjakanmu di tingkat yang sama. Jadi kamu harus turun beberapa tingkat.
Jika kamu bisa menanganinya secara finansial, dan kamu masih akan bekerja selama 30 tahun ke depan, lalu apa salahnya turun pangkat? Orang-orang sering sekali melakukan itu. Terkadang ketika kamu ingin berpindah bidang, kamu tidak akan mendapatkan posisi yang setara.
Dibandingkan menjadi kepala staf di Departemen Keuangan, saya memiliki tanggung jawab yang lebih sedikit saat pertama gabung di Google. Tim pertama yang saya kelola beranggotakan empat orang; Departemen Keuangan memiliki puluhan ribu karyawan.
Tetapi saya ingin bekerja di bidang teknologi, dan saya harus bekerja keras untuk naik pangkat. Bersedia untuk bergerak ke arah manapun di tangga karier untuk sampai ke tujuan kamu, untuk menyingsingkan lengan baju dan bekerja sungguh-sungguh, akan membuat perbedaan yang sangat besar.
Apa yang mendorong Anda untuk pindah ke Facebook?
Waktu itu, saya sudah kerja di Google selama enam setengah tahun. Saya mengurus penjualan dan operasional online secara global. Tim saya beranggotakan sekitar empat ribu orang, perusahaan sedang berkembang pesat, dan saya menyukai rekan-rekan kerja saya. Tetapi, saya juga berpikir bahwa saya memerlukan tantangan baru.
Saya bertemu dengan Mark Zuckerberg dan ketika saya bergabung, Facebook baru memiliki 550 orang. Facebook adalah platform yang mulai saya gunakan, tetapi sebenarnya orang-orang masih memandangnya sebagai website kampus.
Facebook sangat menarik dan saya melihat berbagai hal yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Facebook memiliki identitas yang nyata. Tetapi Mark baru berumur 23 tahun. Siapa yang tahu harus berharap apa? Saya 15 tahun lebih tua, saya punya dua anak, dan pekerjaan yang sebelumnya jauh lebih besar. Tetapi saya percaya pada visi Mark. Ia ingin menghubungkan dunia dan ia memiliki tekad yang besar. Ini salah satu alasan terbesar dari perpindahan saya.
Saya ingin menjadi bagian dari proses membangun sesuatu dari awal, dan kesempatan untuk bekerja dengan Mark terasa seperti kesempatan sekali seumur hidup yang tidak bisa saya tolak.
Kira-kira apa saran yang akan Anda berikan ke diri Anda dahulu mengenai berpindah bidang?
Ada dua hal. Pertama, tidak usah merencanakan segala hal. Jika saya merencanakan karier saya, saya tidak akan ada di sini, karena ketika saya lulus kuliah belum ada internet dan Mark masih siswa SD.
Jangan mencoba buat rencana karena jika begitu kamu akan kehilangan berbagai kesempatan besar. Cobalah bermimpi. Saya suka bilang ke orang-orang: mimpi jangka panjang dan rencana jangka pendek. Cari tahu apa yang kamu ingin lakukan secara umum berpuluh-puluh tahun dari sekarang dan buatlah rencana jangka pendek.
Saran kedua dari saya adalah tidak usah terlalu sering khawatir. Saya sangat gugup ketika saya mencari pekerjaan. Saya mengerti bahwa saya kebetulan berhasil dan keberhasilan tidak akan selalu datang, tetapi saya juga mengerti bahwa kecemasan tidak akan membantu siapapun. Nikmati prosesnya.
Ketika kamu sedang berpikir ingin pindah bidang, pikirkan tentang dirimu sendiri, belajarlah dari orang lain sebanyak mungkin. Saya belajar ini dari kehilangan suami saya: setiap hari begitu bermakna, dan ketika kita bisa menghargai dan menikmati tiap-tiap hari, kita akan hidup lebih baik.
Sumber : techinasia
Gambar : techinasia
Leave a Comment