Belakangan ini dunia internet seolah dihebohkan dengan perseteruan antara sepasang mantan kekasih yang sempat disebut sebagai “The Power Couple of Hollywood”, DJ populer Calvin Harris dan penyanyi papan atas Taylor Swift.
Pada sebuah kesempatan, Calvin berkicau melalui akun Twitter miliknya tentang kekecewaan dia yang telah “dikhianati” oleh Taylor Swift dalam proses aransemen lagu hit ciptaan Calvin yang dibawakan Rihanna berjudul “This is What You Came For”.
Belum selesai masalah ini, Taylor Swift kembali diserang oleh Kim Kardashian, yang melalui akun Snapchat miliknya mengunggah bukti video bahwa Swift telah menyetujui isi lirik kontroversial dari lagu sang suami, Kanye West, yang berjudul “Famous”.
Tak hanya dengan Calvin Harris, Kim Kardashian, dan Kanye West, sebelumnya Swift juga dikenal memiliki riwayat panjang perseteruan dengan banyak pihak, termasuk Katy Perry, Harry Styles, dan juga John Mayer.
Intrik dan drama semacam ini tak menutup kemungkinan dapat terjadi di kehidupan sehari-hari, termasuk jika kamu terjun di dunia startup. Namun demikian, bukan berarti konflik seperti ini tidak dapat dihindari. Mari kita tilik apa saja hal yang bisa kita pelajari, baik di dunia kerja startup ataupun di kehidupan secara umum, dari kejadian-kejadian yang menimpat Swift.
Jangan pernah menjelek-jelekkan kompetitor, baik tersirat maupun tersurat
Menjelek-jelekkan Katy Perry, Harry Styles, hingga John Mayer melalui lagu? Not cool, Taylor. Not cool. Well, saya bukanlah hater dari seorang Taylor Swift, tapi coba kita pikirkan, apakah pantas kita ‘merendahkan’ orang seperti kompetitor di depan klien? Absolutely not!
Camkan satu pesan penting (yang benar-benar baru saja saya terima dari CEO saya ketika saya menulis poin ini), “show respect to people who don’t deserve it; not as reflection of their character, but a reflection of yours.”
Ingat: memiliki Non-Disclosure Agreement adalah hal yang wajib!
Bukannya ingin menyalahkan Calvin Harris, namun kamu seyogyanya memiliki apa yang dinamakan Non-Disclosure Agreement (NDA) terutama ketika akan bekerjasama dengan pihak-pihak luar. Jika dikaitkan dengan permasalahan antara Taylor Swift dan Calvin Harris, sepertinya Harris baru bisa membawa masalah ini ke tingkat yang lebih lanjut apabila telah ada NDA yang jelas.
NDA sendiri singkatnya merupakan sebuah bentuk perjanjian tertulis yang menyatakan bahwa kedua belah pihak tidak diperbolehkan untuk memberitahukan isi dari sebuah kerjasama dari pihak lain. Jadi ke depannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan semacam ini, sebagai seorang pemimpin startup baiknya kamu mulai sadar akan pentingnya keberadaan NDA.
No drama, please…
Satu hal penting yang perlu kamu camkan betul adalah hindari drama, baik di antara tim startup yang kamu rintis maupun dengan pihak luar. Hindari kebohongan-kebohongan yang tidak penting, terutama untuk dibuka ke publik, seperti halnya Swift yang terkesan mendramatisir masalah penyebutan dirinya dalam lirik lagu ciptaan Kanye West, yang padahal telah disetujui sendiri oleh dirinya. Hindarilah drama, karena itu akan menghemat banyak sekali waktu dan tenaga.
Intinya, sebaiknya mulai sekarang kamu bisa berkaca dari permasalahan Taylor Swift tersebut. Meskipun kadang rasanya seperti dunia runtuh di kepalamu, ingat saja bahwa kamu tidak sendiri, akan ada orang yang siap untuk berpikir positif.
Sekadar tambahan, tulisan ini tidak dibuat oleh penggemar Kim Kardashian ataupun Taylor Swift. Tapi dibuat oleh seorang yang hanya sering mendendangkan lagu “Wildest Dreams” saat karaoke bersama teman.
Sumber : techinasia.com
Gambar : Taylor Swift
Leave a Comment