Sebagai seorang profesional, kita biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di kantor ketimbang di tempat lain. Dalam proses interaksi dengan rekan sekerja, klien, dan atasan di kantor, peluang untuk terjadinya gesekan sangatlah besar.
Tidak peduli seberapa andalnya kamu dalam menyelesaikan pekerjaan, apabila kamu melakukan kesalahan pada orang di waktu yang tak tepat, hal ini bisa memicu gesekan yang bisa mempersulit kamu untuk bersinar di tempat kerja.
Untuk dapat bertahan di lingkungan kerja dengan berbagai kepribadian individu di dalamnya, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di kantor. Selain ditujukan bagi para profesional, artikel ini juga dapat menjadi acuan bagi kamu yang baru saja lulus kuliah agar transisi dari bangku sekolah/universitas ke kantor menjadi lebih mulus.
Menyalahgunakan inventaris kantor
Kamu dibayar oleh kantor untuk bekerja secara produktif, bukan untuk membuka situs media sosial sepanjang hari. Apabila kamu memang perlu melakukan aktivitas tersebut, gunakan ponsel kamu. Ibaratnya, jangan menggigit tangan yang memberikanmu makan.
Walau kebanyakan startup tidak mempermasalahkan apa yang karyawan lakukan dengan komputer atau laptop masing-masing, namun kamu patut menghindari beberapa hal negatif. Salah satunya adalah mengakses konten pornografi dari komputer atau laptop kantor.
Sebaiknya kamu juga tidak melihat-lihat lowongan pekerjaan atau mengirimkan lamaran pekerjaan dengan komputer atau laptop kantor. Beberapa perusahaan bisa mengetahui apabila kamu berusaha untuk menggunakan inventaris kantor untuk kepentinganmu sendiri. Hal ini tidak hanya melecehkan perusahaan, namun juga akan mempertaruhkan karier kamu.
Mengeluh
Kamu mungkin suka mengeluh di mana dan kapan saja, tapi kebiasaan buruk ini bisa menghancurkan karier kamu. Mengeluh terus-menerus akan membuatmu terlihat tidak kompeten. Selain itu, kebiasaan buruk ini juga membuat kamu tampak tidak dewasa. Tapi ini bukan berarti kamu tidak bisa komplain tentang apa yang kamu rasakan lo.
Apabila kamu ingin komplain kepada atasan kamu, perhatikan kembali alasan yang akan kamu sampaikan. Misalnya, apakah memang tugas-tugas tersebut terlalu berat dan waktu yang tersedia terbatas. Jika alasan tersebut masuk akal, seorang atasan yang baik juga akan mengerti dan tidak memaksa.
Kemampuan komunikasi yang baik dibutuhkan untuk dapat menyampaikan keberatan kamu. Jangan sampai hal tersebut justru menjadi bumerang.
Tidak mampu mengontrol amarah
Beberapa orang mungkin merasa bahwa pekerjaannya adalah hal yang paling membuat mereka tertekan. Hal ini dapat dimaklumi, karena kemampuan seseorang untuk menangani stres memang berbeda-beda.
Akan tetapi, jangan sekali-kali melampiaskan amarah kamu di lingkungan kantor dengan cara negatif. Berteriak-teriak (baik saat berbicara atau saat menerima telepon), memaki rekan kerja, merusak peralatan dan perlengkapan kantor, atau bahkan berkelahi dengan rekan kerja bisa membuatmu dipecat.
Perhitungkan konsekuensi yang akan timbul apabila amarah mulai berkecamuk di dalam diri kamu. Bila diperlukan, kamu dapat mengambil kelas manajemen amarah (anger management) untuk menanggulangi luapan emosi kamu yang tidak terkontrol.
Selalu berkata “ya”
Perusahaan tidak merekrut kamu untuk menjadi sebuah robot, Perusahaan mempekerjakanmu karena kamu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan kapasitas. Artinya, kamu juga harus mampu untuk mengukur sejauh mana kapasitasmu mengerjakan tugas.
Sebagai karyawan, kamu harus berani untuk dapat mengomunikasikan apa yang kamu rasakan saat menerima suatu pekerjaan. Apabila merasa bahwa penugasan tersebut tidak cocok dengan kapasitasmu, kamu harus segera menyampaikannya. Lagi-lagi, kemampuan komunikasi yang baik akan membantu kamu untuk dapat berhasil di sini.
Menyebarkan virus penyakit di kantor
Kabar buruk bagi kalian yang bekerja di kantor dengan desain ruangan terbuka, karena apabila ada satu orang karyawan yang sedang menderita flu, kemungkinan besar akan ada beberapa orang yang terjangkit penyakit sama. Hal ini akan menjadi semakin buruk apabila karyawan tersebut membawa penyakit yang lebih parah—seperti cacar, contohnya.
Apabila kamu sedang sakit, jangan paksakan dirimu untuk datang ke kantor. Kamu tidak akan bisa fokus bekerja. Produktivitasmu pun akan menurun. Selain itu, rekan kerjamu juga bisa tertular penyakit yang akhirnya menurunkan produktivitas mereka juga.
Jika kamu sakit, mintalah izin untuk beristirahat dan bekerja di rumah apabila memungkinkan. Jika kamu tetap harus datang ke kantor, gunakan masker atau lakukan upaya lain agar penyakitmu tersebut tidak menjangkiti orang lain.
Dan jangan menggunakan alasan izin sakit untuk urusan lainnya, sementara kamu tidak benar-benar sakit. Perusahaan membenci hal tersebut.
Melecehkan rekan kerja
Mantan Engineer Uber Susan Fowler mengaku mengalami pelecehan yang dilakukan oleh manajernya. Tak lama berselang, Amit Singhal, Senior VP Engineering di Uber, juga terbelit kasus pelecehan di tempat kerja sebelumnya. Potensi pelecehan bisa terjadi baik di perusahaan besar maupun startup. Pelecehan seksual adalah hal yang serius dan dapat menyebabkan trauma pada seseorang.
Untuk itu, jika kamu sudah mulai melihat adanya potensi pelecehan, segera laporkan hal tersebut ke atasan yang kamu percaya. Kamu juga dapat memberitahukan kepada rekan kerjamu apabila hal tersebut terjadi kepada kamu.
Apabila kamu adalah pihak yang menerima laporan tersebut, jangan langsung mengambil keputusan untuk memecat si pelaku. Lakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap kasus tersebut. Apabila terbukti bersalah, barulah pelaku dapat dihukum sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan agar kejadian yang sama tidak berulang di masa depan.
Selain akan mendapatkan ganjaran sosial dan rekam jejak yang buruk, pelaku pelecehan akan berurusan dengan pihak berwajib. Tak hanya karier mereka yang mungkin akan melayang, tapi juga kebebasan karena belenggu jeruji besi.
Terlalu banyak bergosip di kantor
Lingkungan kerja punya banyak cerita dan intrik yang sangat menggoda untuk dibahas. Hilangkan kebiasaan membicarakan orang lain sekarang juga, karena perilaku ini dianggap berpotensi mengganggu stabilitas lingkungan kerja di perusahaan.
Daripada menghabiskan waktumu untuk membicarakan orang lain di belakang mereka, akan jauh lebih baik jika kamu memanfaatkan waktu tersebut untuk hal-hal yang lebih produktif. Dengan cara ini, mungkin justru kamulah yang akan menjadi buah bibir di perusahaan tempatmu bekerja, dalam hal yang positif tentunya.
Menangis saat bekerja
Ini bukan berarti kamu harus menelan perasaanmu sendiri ketika kamu sedang bersedih. Tetapi, bila kamu menangis di tengah pekerjaanmu, kamu dapat dicap tidak mampu menangani tekanan dengan baik, meski alasanmu menangis bisa jadi tidak terkait dengan pekerjaan sama sekali.
Apabila kamu memang harus menangis, carilah tempat yang pribadi untuk meluapkan emosi kamu. Atau kalau memang kamu merasa tidak dalam sedang mood untuk pergi ke kantor, sampaikan kepada atasan kamu dengan alasan yang masuk akal. Ingat, komunikasi yang baik adalah kuncinya.
Tidak bisa menjaga rahasia perusahaan
Jagalah rahasia perusahaan kepada siapa pun kamu berbicara. Pisahkan penggunaan email kantor dengan pribadi agar tidak tercampur aduk, dan mengurangi kemungkinan bocornya informasi ke luar. Tidak ada yang suka dengan orang yang sulit dipercaya, terutama apabila ia membocorkan rahasia perusahaan ke publik atau, lebih buruk lagi, ke kompetitor.
Juga, ketika kamu dipercaya untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan, ada baiknya kamu juga langsung menanyakan apakah penugasan atau dokumen yang sedang dikerjakan tersebut bersifat rahasia atau tidak. Sehingga kamu akan mengetahui sifat pekerjaan tersebut.
Apabila kamu tidak sengaja membocorkan rahasia perusahaan, kamu harus segera memberitahukan atasan kamu secara jujur. Jadi, perusahaan akan langsung mengambil langkah cepat dan tepat untuk menangani situasi tersebut.
Terlalu lama duduk dengan postur yang tidak sempurna
Kebanyakan pekerja mungkin tidak memedulikan postur duduk. Padahal, postur duduk ikut menentukan produktivitasmu saat bekerja. Terlalu lama duduk dengan postur yang kurang ideal akan membuatmu mudah lelah dan berpotensi menimbulkan masalah serius terhadap bentuk tulang belakangmu. Idealnya, kamu harus duduk dengan posisi punggung tegak dan tidak membungkuk agar tetap dapat fokus dalam mengerjakan pekerjaan.
Apabila kamu merasa lelah karena terlalu banyak duduk, kamu juga dapat berjalan-jalan di kantor sambil membuat kopi atau melakukan hal lain. Jangan lupa untuk banyak mengonsumsi air putih saat bekerja.
Apabila memungkinkan, kamu dapat mencoba berpindah-pindah tempat bekerja dari mejamu ke tempat lain, seperti di standing table atau di sofa. Dengan berpindah-pindah tempat kerja, selain bisa menggerakkan badan agar tidak kaku, kamu juga bisa menikmati suasana “baru” daripada biasanya.
Disadari atau tidak, mungkin kamu telah melakukan beberapa poin di atas. Apakah kamu memiliki opini lain tentang hal-hal yang terlarang di kantor?
Sumber : TechInAsia
Gambar : wiseGEEK
Leave a Comment