Rahmat Danata salah satu founder dari YukBos, ketika masih berkuliah sering memerhatikan beberapa temannya yang sibuk membalas chat ketika sedang di kelas. Teman-temannya itu ternyata adalah penjual online. Namun, mereka tidak menawarkan produk-produk mereka di marketplace yang sudah memiliki fitur untuk memudahkan penjual dalam berbisnis. Hal itu disebabkan, mereka tidak ingin nama brand mereka berkembang, sedangkan dengan berjualan melalui marketplace pembeli akan lebih ingat dengan nama platform marketplace. Permasalahan itu yang mendorong Rahmat untuk membentuk chatbot bernama YukBos.
“Saya merasa ada pasar bagi mereka yang mau mengembangkan brand tetapi tidak mau bergabung dengan marketplace. Setelah itu saya mengajak teman dari jurusan sistem informasi dan kami mengembangkan chatbot bernama YukBos. Kami mulai beroperasi sejak Maret 2018.”
Dengan YukBos, penjual dapat memasukkan database untuk produknya dan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan produk yang nantinya akan dibalas oleh chatbot. Pada YukBos sudah tersedia fitur-fitur yang dapat menjawab pertanyaan pembeli, tetapi untuk mengantisipasi pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh chatbot, maka pihak YukBos juga menyediakan live chat, sehingga pembeli dapat berkomunikasi dengan penjual secara langsung.
Segera Menyediakan chatbot untuk WhatsApps Business
Dalam mengembangkan pelayanan YukBos berusaha untuk bekerjasama dengan platform Facebook Massenger dan WhatsApp. Menurut Rahmat paling lambat bulan Agustus, YukBos sudah dapat menghadirkan WhatsApp Business. Dengan produk itu YukBos akanmenerapkan sistem bundling. Saat ini YukBos melakukan monetisasi dengan menerapkan sistem berlangganan pada klien yang menggunakan layanannya.
YukBos sendiri memilih untuk fokus memberikan layanan pada pasar e-commerce. Dengan fokus pada pasar e-commerce, YukBos berusaja untuk mengembangkan beberapa hal, seperti menghadirkan fitur yang dapat memudahkan penjual dalam berbisnis, seperti dengan menyediakan payment gateway dan 18 perusahaan logistik. Usaha lainnya juga dengan menggaet pihak yang mampu mengecek validitas resi sehingga mengurangi kesalahan ketika memasukan nomor resi.
Adapun, tantangan yang sedang dihadapi oleh YukBos adalah kesulitan dalam library bahasa. Manusia diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh chatbo, sehingga dalam beberapa kasus seringkali dialihkan ke live chat. Selain itu, pihak YukBos juga kesulitan untuk meyakinkan beberapa penjual bahwa YukBos hanya chatbot yang mempermudah pekerjaan penjual tanpa harus membalas pesan satu-satu dari calon pembeli.
Sumber: TechInAsia
Gambar: TechInAsia
Leave a Comment