Empat mahasiswa jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang, mengembangkan konsep polisi tidur yang dapat berfungsi sebagai penghasil listrik yang dinamakan Polisi Tidur Penghasil Energi Terbarukan atau POTRET.
Tim POTRET terdiri dari Donni Darmawan Putra, Hasan, Anthony Wijoyo, dan Ridho Darmawan dengan dosen pembimbing Eka Maulana. Alat yang masuk nominasi lima besar penghargaan Inovasi Teknologi Kota Malang (INOTEK) 2016 bidang energi ini menerapkan hokum kekekalan energi untuk menghasilkan energi listrik.
“Kami memanfaatkan perubahan energi potensial pegas yang kami tempatkan di bawah polisi tidur,” kata ketua tim POTRET, Doni Darmawan Putra di Malang, Jawa Timur, Kamis 19 Mei 2016. Perubahan energi ini, jelas Doni, disebabkan tekanan kendaraan yang melintas. Energi tersebut lalu berubah menjadi energi kinetic dan memutar rotor dari generator DC. Dalam prinsip mesin listrik, perubahan kecepatan dalam suatu medan magnet akan menghasilkan tegangan terinduksi pada sisi stator generator DC.
Saat rangkaian digabungan dengan ACCU, akan terjadi aliran listrik yang secara perlahan bakal mengisi tengangan pada ACCU. Energi yang disimpan pada ACCU dapat digunakan untuk penerangan jalan saat malam hari atau keperluan lainnya.
“Apabila dalam sehari terdapat 1.000 kendaraan dengan berat rata-rata 1000-2000 kilogram, gear akan memutar generator dengan kecepatan putar 1000-1250 rpm. Maka, output dari system ini dapat digunakan untuk menyalakan empat lampu masing-masing 40 watt selama 10 jam setiap hari,” jelas Doni.
Karya riset unggulan Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai DIKTI ini merupakan alat generasi ketiga. Sebelumnya, tim telah mengembangkan konsep serupa dengan sumber energi gerakan air. Namun, menerapkan POTRET dengan memanfaatkan air dikhawatirkan dapat memicu korsleting listrik. Hingga akhirnya tim mewujudkan karya yang seperti saat ini. Alat yang saat ini sedang dalam proses paten tersebut memiliki keunggulan safety, portable, dan tidak terpengaruh cuaca. POTRET dapat diterapkan pada pintu gerbang kampus, mal, atau jalan tol yang terdapat portal.
Pada jalan yang terdapat portal tersebut lebih dahulu dilubangi untuk diisi dengan pegas. Selanjutnya di atas pegas dapat ditempatkan polisi tidur yang terbuat dari besi atau seng tebat. Alat POTRET ditempatkan di samping polisi tidur tersebut.
“Biaya untuk memproduksi sebuah alat POTRET menghabiskan dana sekitar 4 juta rupiah. Kami terus berinovasi dengan alat ini. Pandangan ke depan dengan prinsip dasar alat ini dapat digunakan pula di alat-alat fitness untuk menghasilkan energi listrik terbarukan,” kata Doni.
Sumber : Liputan6.com
Gambar : trainerlaris.com
Leave a Comment