Melihat perkembangan startup yang ada saat ini, Indonesia dan India memang mengalami pertumbuhan cukup pesat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya startup yang terus muncul.
VP of Business Tokopedia Amit Lakhotia mengungkapkan bahwa sebelumnya Indonesia menduduki posisi di belakang India. Namun, saat ini Indonesia terus menunjukkan performanya dan mulai menyaingi India.
Sementara itu, berdasarkan latar belakang pendidikan pendiri startup, mayoritas para pendiri mengenyam pendidikan di luar negeri atau pernah bergabung di perusahaan teknologi bonafide. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang cukup, beberapa dari mereka pun memutuskan kembali ke tanah air dan membuat startup sebagai solusi pemecahan masalah yang ada di negaranya.
Lebih lanjut, Lakhotia menjelaskan bahwa dari segi kebiasaan konsumen, Indonesia dan India memiliki perbedaan. Untuk bisa menarik pengguna, pelaku startup di Indonesia banyak yang menawarkan diskon. Selain itu, pengguna juga peduli terhadap fitur yang dihadirkan oleh startup dalam menawarkan layanan atau produk.
Terkait penawaran diskon yang disuguhkan oleh beberapa startup Indonesia demi menjaring pengguna, Pieter Kemps, Vice President Sequoia Capital mengungkapkan bahwa strategi tersebut memang membuka kemungkinan konsumen kembali menggunakan layanan. Sayangnya, secara tidak langsung, diskon akan menimbulkan sikap ketergantungan konsumen dalam menggunakan layanan online dan berakibat tidak baik bagi bisnis startup.
Kemps menyarankan kepada pelaku startup untuk menggunakan uang atau pendanaan yang diperoleh dengan lebih bijaksana. Ini untuk mengantisipasi setiap kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.
Prediksi beberapa tahun ke depan
Jika dibandingkan beberapa tahun lalu, saat ini pengguna internet di Indonesia bertumbuh signifikan. Saat ini mereka lebih mudah menjangkau situs e-commerce dan marketplace untuk berbelanja. Tak heran bila e-commerce B2B diprediksi memiliki potensi yang menjanjikan dalam beberapa tahun ke depan.
Meski demikian, Kemps menekankan bahwa potensi yang ada harus diperluas dengan keberadaan layanan penunjang seperti pengiriman dan sistem pembayaran yang disediakan oleh e-commerce.
Di sisi lain, Dirk van Quaquebeke, Partner Beenext mengatakan bahwa terdapat perbedaan fundamental di sektor-sektor yang ada di India dan Indonesia. Ia melihat India sebagai pasar yang besar dengan sektor yang ada di dalamnya seperti AI dan SaaS.
Sementara itu, agar startup bisa terus berkembang, Kemps menjelaskan bahwa banyak peluang yang bisa didapatkan pemain startup di Indonesia. Peluang ini telah menarik perhatian banyak investor global untuk menyuntikkan dananya ke tanah air.
Senada dengan Kemps, Lakhotia menjelaskan bahwa pendanaan bukan menjadi masalah bagi pemain startup di Indonesia. Menurutnya, pendanaan akan mengalir seiring dengan potensi bisnis yang dibuat oleh startup itu sendiri. Cara untuk menjaring talenta justru menjadi titik balik yang harus diperhatikan agar startup bisa terus berkembang.
Sumber : TechinAsia
Gambar : Notey
Leave a Comment