Startup Sehati TeleCTG mengembangkan alat pendeteksi jantung janin untuk mengurangi potensi kematian bayi sejak dini. Alat pendeteksi ini telah memperoleh izin edar dari Kementrian Kesehatan sejak akhir November 2018.
Alat ini merupakan versi portable dari cardiotocography. Alat TeleCTG ini dapat membantu ibu hamil berkonsultasi dengan dokter secara jarak jauh, sehingga dapat digunakan dimana dan kapan saja. Alat ini juga membantu dokter untuk mengetahui detak jantung bayi, pergerakkan bayi, dan kontraksi ibu hamil.
Setelah mengantongi izin edar, pihak Sehati berencana untuk mendistribusikan alat tersebut ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Saat ini uji coba juga telah dilakukan di 14 kecamatan di Kupang sejak 9 Desember 2018.
Sehati akan menggandeng dinas kesehatan setempat dan bekerja sama dengan bidan-bidan di Puskesmas yang ada di tiap desa.
CEO dan Founder Sehati TeleCTG Ari Waluyo, menjelaskan bahwa timnya mengembangkan TeleCTG atas dasar kekhawatiran tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Contohnya Kabupaten Kupang yang angka kematiannya pada tahun 2015 mencapai 1 hingga 2 kematian ibu saat hamil, kelahiran, dan saat nifas.
“Kami ingin menyediakan akses terhadap pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, khususnya selama 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Pemeriksaan kehamilan yang lebih baik, dengan tujuan terjadinya deteksi dini faktor risiko pada ibu hamil sebagai salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu.”
Perangkat yang dikembangkan oleh Sehati dianggap lebih terjangkau, mudah dibawa kemana saja, dan lebih mudah untuk dioperasikan.
Pengoperasian alatnya dilakukan dengan memberikan edukasi melalui aplikasi Bidan Sehati yang dapat difungsikan sebagai buku KIA (Kartu Identitas Anak) elektronik.
Selain itu, dengan menggunakan aplikasi ini dapat membantu merekam data medis ibu, sehingga dapat memudahkan bidan dalam mencegah kematian ibu dan sang bayi. Data-data yang dimasukkan oleh bidan ke aplikasi TeleCTG akan dikirim ke pusat konsultasi yang saat ini berada Jakarta dan Bandung. Di pusat konsultasi dokter yang bertugas mengawasi akan memberikan rekomendasi kepada bidan secara real time.
Di samping aplikasi Bidan Sehati, disediakan juga aplikasi Ibu Sehati. Aplikasi Ibu Sehati ini berfungsi untuk panduan umum dan pusat informasi bagi para ibu hamil terkait dengan kehamilan.
Pihak Sehati juga berencana untuk mengekspansi bisnisnya ke luar negeri pada akhir tahun ini. Dua negara yang menjadi tujuannya adalah Vietnam dan Filipina. Kedua negara itu dirasa memiliki karakteristik dan isu yang sama dengan Indonesia.
Sumber: DailySocial
Gambar: telectg.co.id
Leave a Comment