Kata “Shell” pertama kali muncul pada tahun 1891 sebagai merek dagang untuk minyak tanah yang dijual Marcus Samuel dan perusahaanya ke Timur Jauh. Usaha kecil di London ini awalnya menangani barang antik dan kerang oriental.Pada tahun 1897 Samuel membentuk The Shell Transport dan Trading Company. Logo pertama pada tahun 1901 adalah kulit kerang. Pada tahun 1904 kulit kerang, atau Pecten, memberi elemen visual untuk nama perusahaan dan merek.
Mengapa memilih Pecten?
Nama perusahaan itu “Shell” dan masing-masing dari kapal tanker yang membawa minyak tanah Samuel ke Timur Jauh diberi nama dari jenis kerang yang berbeda-beda.
Pecten mungkin telah diambil dari lambang keluarga dari rekan bisnis, Mr Graham, tempat di mana Samuel mengimpor minyak tanahnya ke India yang sekaligus beliau adalah direktur The Shell Transport dan Trading Company. Setelah ziarah ke Santiago de Compostela di Spanyol keluarga Graham telah mengadopsi logo “Shell” milik St James.
Selama bertahun-tahun berupa lambang Shell telah berubah secara bertahap sejalan dengan tren dalam desain grafis. Desainer Raymond Loewy menciptakan dan memperkenalkan lambang tersebut pada tahun 1971.
Mengapa memilih warna merah dan kuning?
Pada tahun 1915 Perusahaan Shell di California membangun stasiun layanan pertama dan harus membuat ini dapat keluar dan berkompetisi. Mereka menggunakan warna-warna cerah yang tidak akan menyinggung orang-orang California: karena koneksinya yang kuat dengan negara Spanyol akhirnya mereka memilih merah dan kuning.
Pemilihan warna sebenarnya telah dikembangkan selama bertahun-tahun, terutama pada tahun 1995 ketika warna terang dan mudah dikenali konsumen yakni merah dan kuning untuk logo Shell diluncurkan sebagai identitas visual ritel yang baru. Pecten tetap menjadi salah satu simbol merek terbesar dalam abad ke-21.
Sumber : www.shell.co.id
Gambar : www.shell.ca
Leave a Comment